Makalah motivasi teori dan prinsip
TUGAS
PERILAKU ORGANISASI
Disusun
oleh :
Tya
Ayu Ningrum 021115174
Rika
Ramdayanti 021115192
Yully
Wulandari 021115202
M
Aldy Rizaldi 021115272
Indah
Rahardian O 021115273
Refina
Septiyanti S 021115522
R.
Fajriani 021115516
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap
di dalam lingkungan kerja kita selalu berhadapan dengan kondisi mental yang
lemah dan pada saat itu kita bisa mendapatkan masukan atau saran yang dapat
membangkitkan semangat kita kembali. Dalam kehidupan ini kita selalu memotivasi
diri kita untuk lebih dari orang lain, tidak hanya di dunia kerja saja yang
harus di motivasi agar menjadi lebih baik tetapi dalam kehidupan sehari-hari
pun juga perlu. Kegiatan ini, mendorong mental kita untuk lebih maju lagi.
Motivasi
berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau
bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang
telah ditentukan. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang motivasi
secara terperinci agar lebih jelas apa yang di maksud dengan motivasi itu
sendiri. Motivasi sering di pakai perusahaan untuk meningkatkan nilai mutu
kerja kita di suatu perusahaan .
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apa yang dimaksud dengan Motivasi?
b.
Apa tujuan dan jenis - jenis Motivasi dalam suatu organisasi?
c.
Metode apa saja yang digunakan dalam memotivasi organisasi?
d.
Sebutkan model dan prinsip - prinsip motivasi dalam oraganisasi?
e.
Sebutkan teknik motivasi dan perspektif dalam oraganisasi?
f.
Pengertian dan Macam Motivasi dalam Persfektif Islam?
1.3 Tujuan Masalah
a.Untuk
memahami apa yang dimaksud dengan Motivasi
b.Untuk
mengetahui tujuan dan jenis – jenis Motivasi dalam suatu organisasi
c.Untuk
mengetahui Metode apa saja yang digunakan dalam memotivasi organisasi
d.Untuk
memahami model dan prinsip - prinsip motivasi dalam oraganisasi
e.Untuk
memahami teknik dan perspektif motivasi dalam oraganisasi
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motivasi
Motivasi
berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.Motivasi
(motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya
dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan
daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi
karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku
manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang
optimal.Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada
bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang
diinginkan. Perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil
tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai
hasil kerja yang maksimal.Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya
bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat.
Di bawah ini merupakan beberapa pengertian
dari motivasi yaitu:
a. Menurut
Malayu S.P. Hasibuan (2005:143).
”Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja
efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”.
b. Menurut
Anwar Prabu Mangkunegara (2007:93).
“Motivasi adalah kondisi yang menggerakan
pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya”.
c. Menurut
Marihot Tua Efendi Hariandja (2002:321).
“Motivasi adalah faktor-faktor yang
mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang”.
d. Menurut
T. Hani Handoko (2003:252).
“Motivasi adalah keadaan dalam
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dalam mengarahkan individu yang
merangsang tingkah laku individu serta organisasi untuk melakukan tindakan
dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2.2 Tujuan dan Jenis - jenis
Motivasi
a. Tujuan Motivasi Tujuan motivasi
menurut
Malayu S.P. Hasibuan (2005:146) adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2. Meningkatkan produktivitas kerja
karyawan.
3. Mempertahankan kestabilan karyawan
perusahaan.
4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6.
Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7.
Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
9.
Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan
alat-alat dan bahan baku.
b.Jenis-Jenis
Motivasi
Malayu S.P Hasibuan (2005:150)mengatakan bahwa
jenis-jenis motivasi adalah sebagai berikut:
1. Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi Positif adalah Manajer memotivasi
(merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di
atas prestasi standar.
2.
Motivasi Negatif (Insentif Negatif)
Motivasi Negatif adalah Manajer memotivasi
bawahan dengan standar mereka akan mendapatkan hukuman. Dengan motivasi negatif
ini semangat bekerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat karena mereka
takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.
2. 3 Metode Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2005:149), mengatakan
bahwa ada dua metode motivasi adalah sebagai berikut:
a. Motivasi
Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi
(materiil dan Non Materiil) yang diberikan secara langsung kepada setiap
individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya, jadi sifatnya
khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang
jasa.
b. Motivasi
Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi Tidak langsung adalah motivasi
yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta
menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan
bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya ruangan kerja yang nyaman, suasana
pekerjaan yang serasi dan sejenisnya.
2. 4 Proses Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2005:151), mengatakan
bahwa proses motivasi adalah sebagai berikut:
1.
Tujuan Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan
organisasi. Baru kemudian para karyawan dimotivasi kearah tujuan.
2.
Mengetahui kepentingan Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui
keinginan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepntingan pimpinan atau
perusahaan saja.
3.
Komunikasi efektif Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik
dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat
apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.
4.
Integrasi tujuan Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan
tujuan kepentingan karyawan. Tujuan organisasi adalah needscomplex yaitu untuk
memperoleh laba serta perluasan perusahaan.Sedangkan tujuan individu karyawan
ialah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.Jadi, tujuan organisasi dan tujuan
karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
5.
Fasilitas Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi
dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Seperti memberikan bantuan kendaraan kepada salesman.
6.
Team Work Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi baik yang bisa
mencapai tujuan perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya
terdapat banyak bagian.
2. 5 Teori-Teori Motivasi
Beberapa
teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang bisa menjadi sumber untuk
perusahaan dalam memotivasi dan meningkatkan kinerja karyawannya adalah:
1. Teori
Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham
Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid,
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting;
•
Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
•
Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
•
Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain,
diterima, memiliki)
•
Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan
dukungan serta pengakuan)
•
Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan;
kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya).
2.
Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)
Menurut
Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha
mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu
disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).
1)
Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik),
2)
Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
3.
Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan
dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut
teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a.
karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b.
karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman
untuk mencapai tujuan.
c.
Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d.
Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan
kerja.
Kontras
dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a.
karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan
bermain.
b.
Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit
pada sasaran.
c.
Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d.
Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
4.
Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan )
Teori
dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa
seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
komponen, yaitu:
•
Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
•
Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil
dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome
tertentu).
•
Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau
negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan.
Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.
5.
Teori Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Teori
yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting
yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
•
Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
•
Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
•
Need for Power (dorongan untuk mengatur).
6.
Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori “ERG)
Clayton
Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan
manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan
(growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder
mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat
dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan
kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
7.
Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)
Edwin
Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme
motivasional yakni :
(a)
tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;
(b)
tujuan-tujuan mengatur upaya;
(c)
tujuan-tujuan meningkatkan persistensi;
(d)
tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
8.
Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
Berbagai
teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat digolongkan sebagai
model kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan
persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya
pun ditentukan oleh persepsi tersebut.
Padahal
dalam kehidupan organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang
ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi ekstrernal dari perilaku dan
tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri seseorang turut
berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.
Dalam
hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang menyatakan
bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekwensi
yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku
yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan.Contoh yang sangat
sederhana ialah seorang juru tik yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik
dalam waktu singkat. Juru tik tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian
tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru tik tersebut
menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong bukan hanya bekerja
lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha meningkatkan
keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer sehingga
kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya diharapkan mempunyai
konsekwensi positif lagi di kemudian hari.
Contoh
sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat berulangkali mendapat
teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan sanksi
indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi
negatif perilaku pegawai tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu
datang tepat pada waktunya di tempat tugas.
Penting
untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi
perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu
diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan “gaya” yang manusiawi
pula.
9.
Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.
Bertitik
tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang sempurna, dalam
arti masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, para ilmuwan terus
menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi yang terbaik, dalam arti
menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi satu model.
Tampaknya terdapat kesepakan di kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah
apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang
individu .
Menurut model ini, motivasi seorang individu
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun
eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah:
a.
persepsiseseorang mengenai diri sendiri
b.
harga diri
c.
harapan pribadi
d.
kebutuhaan
e.
keinginan
f. kepuasan kerja
g.
prestasi kerja yang dihasilkan.
Sedangkan
faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :
a. jenis dan sifat pekerjaan
b. kelompok
kerja dimana seseorang bergabung
c.
organisasi tempat bekerja
d.
situasi lingkungan pada umumnya
e.
sistem imbalan yang berlaku dan cara
penerapannya.
2.
6
Model-Model dan Prinsip – prinsip Motivasi
a.
Model – Model Motivasi
1.
Model Tradisional
Model tradisional ini
digunakan untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar melakukan tugas mereka
dengan berhasil, para menajer menggunkan sistem upah insentif, semakin banyak
mereka menghasilkan atau mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan
mereka.
2. Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan
tradisional yaitu para manajer dianjurkan untuk bisa memotivasi para karyawan
dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan dengan membuat mereka merasa
penting dan berguna, sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerjanya. Para
karyawan diberi lebih banyak waktu kebebasan untuk mengambil keputusan dalam
menjalankan pekerjaannya.
3. Model Sumber Daya Manusia
Model Sumber Daya
Manusia yaitu karyawan mempunyai motivasi yang sangat beraneka ragam, bukan
hanya motivasi karena uang ataupn keinginan akankepuasan, tetapi juga kebutuhan
untuk berprestasi dan mempunyai arti dalam bekerja. Tugas manajer dalam model
ini, bukanlah menyuap para karyawan dengan upah atau uang saja tetapi juga
untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan
organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan menyumbangkan sesuai dengan
kepentingan dan kemampuannya masing-masing.
b.
Prinsip-prinsip Dalam Motivasi Kerja
Anwar
P. Mangkunegara (2007:100), mengatakan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam
memotivasi kerja karyawan adalah sebagai berikut:
1. Prinsip
Partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai
perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang
akan dicapai oleh pemimpin.
2. Prinsip
Komunikasi.
Pemimpin mengkomunikasikan segala
sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang
jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
3. Prinsip
Pengakui Andil Bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai)
mempunyai andil dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut,
pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
4. Prinsip
Pendelegasian Wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau
wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan
terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan
menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
5. Prinsip
Memberi Perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap
apa yang diinginkan pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekrja apa yang
diharapkan oleh pemimpin.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Motivasi
adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.Dari beberapa
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dalam
mengarahkan individu yang merangsang tingkah laku individu serta organisasi
untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan yang diharapkan”. Tujuan
motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:146) adalah sebagai berikut:
1.Meningkatkan
moral dan kepuasan kerja karyawan
2.
Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
3.
Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
4.Meningkatkan
kedisiplinan karyawan
5.
Mengefektifkan pengadaan karyawan
6.
Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
7.
Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan
8.
Meningkatkan kesejahteraan karyawan
9.Mempertinggi
rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
10.
Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Malayu
S.P Hasibuan (2005:150)mengatakan bahwa jenis-jenis motivasi adalah sebagai
berikut:
1.
Motivasi Positif (Insentif Positif)
2.
Motivasi Negatif (Insentif Negatif).
Malayu
S.P. Hasibuan (2005:149), mengatakan bahwa ada dua metode motivasi adalah
sebagai berikut:
a.
Motivasi Langsung (Direct Motivation)
b.
Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation).
Malayu
S.P. Hasibuan (2005:151), mengatakan bahwa proses motivasi adalah sebagai
berikut :
1.Tujuan
2.
Mengetahui kepentingan
3.
Komunikasi efektif
4.
Integrasi tujuan
5.
Fasilitas
6.Team
Work.
Beberapa
teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang bisa menjadi sumber untuk
perusahaan dalam memotivasi dan meningkatkan kinerja karyawannya adalah:
1. Teori
Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
2. Teori
Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)
3. Teori
Motivasi DOUGLAS McGREGOR
4. Teori
Motivasi VROOM (Teori Harapan )
5. Teori
Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori Kebutuhan Berprestasi)
6. Teori
Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori “ERG)
7. Teori
Penetapan Tujuan (goal setting theory)
8. Teori
Penguatan dan Modifikasi Perilaku
9. Teori
Kaitan Imbalan dengan Prestasi.
Dalam motivasi suatu organisasi ada beberapa
model yang mempunyai peran penting dalam organisasi tersebut yaitu :
1.Model
Tradisional
2.
Model Hubungan Manusiawi
3.
Model Sumber Daya Manusia.
Anwar
P. Mangkunegara (2007:100), mengatakan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam
memotivasi kerja karyawan adalah sebagai berikut:
1.Prinsip
Partisipasi
2.
Prinsip Komunikasi
3.
Prinsip Pengakui Andil Bawahan
4.Prinsip
Pendelegasian Wewenang
5.
Prinsip Memberi Perhatian.
DAFTAR
PUSTAKA
www.slideshare.net/irmanivan/motivasi-15774665
http://www.sarjanaku.com/2012/04/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html
http://www.scribd.com/doc/83948989/Makalah-Motivating
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/motivasi-kerja-9/ Suharso, Ana
Ratnaningsih. 2005.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Semarang; Widya Karya. A.M Sardiman. 2011.
Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta; Rajawali Pers. Handoko, T.Hani. 1984.
Manajemen. Yogyakarta;
BPFE. Griffin, Ricky W, Ronald J. Ebert. 2005. Bisnis. Jakarta; PT Indeks
Gramedia. http://najmudincianjur.blogspot.com/2009/11/motivasi-dalam-islam.html
TERIMAH KASIH . :)
BalasHapusBorgata Hotel Casino & Spa Launches in New Jersey
BalasHapusThe Borgata Hotel Casino & 공주 출장샵 Spa in New 영주 출장안마 Jersey is 밀양 출장마사지 gearing up for a long-awaited 구리 출장안마 re-imagination 부천 출장샵 project. The hotel, which opened in 2003,